“Bisnis online ini tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Transaksi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Ini peluang besar, apalagi hampir seluruh desa kini sudah dapat mengakses internet,”jelasnya.
Ia pun berharap, kehadiran narasumber dapat membuka ruang dan peluang baru bagi pelaku usaha perempuan dalam memperluas pasar dan meningkatkan kualitas produk.
Sekda juga meminta agar DWP melakukan pendataan terhadap seluruh pelaku usaha perempuan di lingkungan organisasi, sebagai bahan evaluasi pemerintah daerah melalui Dinas Perindagkop dan UKM serta Gekraf Pohuwato untuk pengembangan selanjutnya.
“Kalau sebarannya masih terpusat di Kecamatan Marisa, maka ke depan kita akan adakan kegiatan serupa di kecamatan lainnya. Peluang pemasaran kini terbuka luas, bahkan bisa menembus pasar luar negeri,”imbuh Iskandar.
Sekda juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas produk, termasuk memperhatikan aspek keamanan dan legalitas. “Khusus untuk produk konsumsi, pastikan sudah memiliki label halal dan izin dari Balai POM. Jangan sampai kita menjual produk yang tidak jelas kualitasnya,”tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Iskandar menyampaikan apresiasi kepada DWP atas inisiatif kegiatan ini. Ia berharap pelatihan tersebut dapat melahirkan pelaku usaha perempuan yang tangguh, kreatif, dan mampu bersaing di era digital.