SHARE

Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Hanteru Sitorus (istimewa)

"Semua terpulang kepada aturan yang ada, sikap presiden dan apakah Sang menteri bisa fokus dalam menjalankan tugas pokoknya," imbuhnya.

Kalau tanggung jawabnya sebagai menteri bisa dilakukan dengan baik, kata dia, promosi dan aktivitas publik serta media sosial itu tentu akan memberikan manfaat. Tetapi bila publik menganggap gagal, aktivitas dan upaya promosi itu justru akan menimbulkan antipati dan respon negatif publik.

Soal kinerja, Deddy menilai bahwa Erick Thohir memiliki rekam jejak yang lumayan baik, terutama jika dilihat dari beberapa terobosan, seperti merger usaha mikro yang banyak membantu masyarakat bawah.

"Kita lihat BUMN juga berkinerja baik dalam penanganan pandemi, pemulihan ekonomi nasional serta transformasi bisnis beberapa BUMN dan penanganan BUMN bermasalah. Erick Thohir, selain memiliki leadership yang kuat, juga punya 'dream team' yang kuat dalam sosok dua Wakil Menteri yang mumpuni," kata legislator dari Daerah Pemilihan Kalimantan Utara ini.

Namun demikian, bukan berarti semuanya sempurna. Baginya, Erick juga punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di BUMN. Misalnya, bagaimana menyelesaikan masalah Garuda Indonesia secara tuntas, penyehatan BUMN Karya, memacu kinerja holding pangan dan penyehatan BUMN yang bermasalah.

"Dan yang paling penting serta ditunggu oleh publik adalah langkah-langkah kongkrit transformasi BUMN untuk dapat rebound pasca-pandemi COVID-19," ucap Deddy.

Halaman :