SHARE

Allafta Hirzi Sodiq.

CARAPANDANG.COM - Keterbatasan bukan alasan untuk mengukir prestasi yang membanggakan. Begitu prinsip yang dipegang teguh oleh Allafta Hirzi Sodiq peraih medali emas pada ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional Anak Berkebutuhan Khusus (FLS2N-ABK) 2017.

Siswa ABK penyandang tunanetra ini memiliki prinsip hidup yang sangat kuat. Baginya, nikmat hidup yang diberikan Tuhan hanya satu kali ini harus memberikan makna. Maka itu, dalam hidupnya dia selalu berupaya untuk  melakukan yang terbaik  bagi keluarga dan masyarakat. 

Meskipun masih terbilang belia, Zizi telah mampu mengukir prestasi baik di tingkat nasional maupun Internasional.  Pada tahun 2017, dia berhasil menyabet medali emas pada ajang Asia Festival yang digelar di Singapura pada bulan Juli. Zizi berhasil menghipnotis dewan juri dengan keindahan suaranya dan kemahirannya dalam memainkan tuts piano yang membentuk rangkaian nada yang menakjubkan telinga dan menyentuh hati.

“Selain menyanyi saya juga bermain piano klasik. Alhamdulillah saya meraih juara satu pada lomba itu,” ujar siswi kelas 3 SLB A Pembina Tingkat Nasional Jakarta ini.  

Pada tahun yang sama, Zizi kembali mengukir prestasi pada ajang FLS2N ABK yang  diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khsusu (PKLK) di Kota Surabaya, Jawa Timur. Ia berhasil meraih medali emas pada cabang lomba menyanyi untuk jenjang SDLB.

Zizi menuturkan prestasi-prestasi yang telah ukir merupakan buah dari kerja kerasnya selama ini. Namun kerja keras tersebut tidak ada artinya jika tidak ada dukungan orang-orang terdekatnya.

“Selain berlatih dukungan orang tua sangat berarti bagi saya. Dan doa juga dari ibu juga yang membuat saya sukses dalam mengikuti lomba,” kata siswi yang mampu menghafal dua juzz Al-Quran ini.

Bagi Zizi musik merupakan teman hidupnya, tanpa musik hidupnya terasa sepi. Maka itu, dia telah bertekad untuk terus mengembangkan talenta dalam bermusik dan olah vokal. Melalui  bakatnya, dia bercita-cita mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

“Bagi saya musik adalah bagian hidup. Kalau tidak ada musik saya sedih. Saya ingin terus menekuni musik, khususnya piano dan vokal,” kata siswi yang bercita-cita menjadi pianis dan dosen musik ini.

Lebih lanjut, dia berpesan kepada anak-anak  berkebutuhan khusus di Indonesia meskipun kita memiliki keterbatasan jangan menjadi penghalang. Sebab Tuhan pasti memberikan kelebihan kepada mahluknya. “Ayo optimis. Allah ciptakan kita dengan kelebihan. Jangan minder dengan apa yang kita miliki,” tegasnya.