SHARE

Istimewa

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, pada Rabu (3/8/2022) memutuskan untuk meningkatkan produksi sebesar 100.000 barel per hari selama September.

Peserta pertemuan "mencatat bahwa ketersediaan kapasitas berlebih yang sangat terbatas mengharuskan penggunaannya dengan sangat hati-hati dalam menanggapi gangguan pasokan yang parah," kata OPEC dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan tersebut.

"Dengan pengecualian Arab Saudi dan UEA (Uni Emirat Arab), semua anggota grup lainnya sudah berproduksi di sekitar kapasitas produksi mereka, menurut pandangan kami," kata analis UBS pada Rabu (3/8/2022) dalam sebuah catatan.

"Kami percaya ini akan secara efektif menghasilkan peningkatan produksi hanya sepertiga dari volume yang disepakati pada September," kata mereka.

Amerika Serikat telah meminta kelompok itu (OPEC+) untuk meningkatkan produksi, namun kapasitas cadangan terbatas dan Arab Saudi mungkin enggan untuk meningkatkan produksi dengan mengorbankan Rusia, yang terkena sanksi atas konflik Ukraina.

Yang juga membebani harga adalah para pejabat Iran dan AS mengatakan mereka melakukan perjalanan ke Wina untuk melanjutkan pembicaraan tidak langsung tentang program nuklir Iran, menghidupkan kembali harapan yang hilang dari penghapusan sanksi yang menghambat ekspor minyak Iran.

Halaman :
Tags
SHARE