SHARE

SMPN 4 Pakem (ditpsmp)

CARAPANDANG.COM – Begitu diumumkan sebagai peraih medali emas Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan, Fathan Nasrullah Tavrialdi langsung melakukan sujud syukur. Sebuah pernyataan bahwa ikhtiar dan tawakalnya berbuah manis. Fathan tidak sendiri, ada Rizki Hannun Santoso, Hamka Andika Putra dalam timnya dengan judul penelitian Pestisida Alami Dari Biji Jarak.

“Kami sangat bangga telah memenangkan medali emas. Sangat bangga sekali bisa membawa harum sekolah kami. Alhamdulillah,” kata Hamka Andika Putra usai Upacara Penutupan dan Penganugerahan Pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP di Surabaya Suites Hotel, Rabu (25/7/2018) seperti dilansir situs ditpsmp.

Penelitian siswa SMPN 4 Pakem dari provinsi DI Yogyakarta ini berangkat dari kecemasan terhadap pestisida kimia. Penggunaan pestisida kimia dapat menyebabakan hama menjadi kebal, peledakan hama baru, penumpukan residu bahan kimia pada hasil panen, pencemaran lingkungan tanah oleh residu bahan kimia dapat merusak ekosistem tanah karena mayoritas mikroorganisme dan hewan penyubur tanah menjadi mati bahkan dapat membahayakan manusia. 3 juta orang terkena racun pestisida dan sekitar 18.000 orang diantaranya meninggal setiap tahunnya.

Tak sekadar cemas dan berkeluh kesah, mereka mencoba menghadirkan solusi melalui pestisida alami. Pestisida alami adalah pestisida yang ramah lingkungan. Mereka bahkan menggunakan jargon “Bukanlah racun jika tidak mematikan. Bukanlah pestisida kami jika tidak aman.”

Pestisida alami ini diharapkan dapat dimanfaatkan khususnya petani dan masyarakat umumnya secara mudah dan aman digunakan di tanah pertanian dan di rumah yang diserang oleh serangga.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari komposisi yang paling tepat untuk membunuh ulat dan Kecoa (Periplana Americana), namun aman bagi kesuburan tanah dan diharapkan bagi manusia.

Percobaan pada penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan cara membuat komposisi dari biji jarak, daun waru dan deterjen sebagai pengemulsi serta air sebagai pengencer. Biji jarak pagar mengandung phorbol ester Toxalbumin dan cursin yang bersifat toksik.

Hasil uji pestisida alami biji jarak menunjukkan semua hewan uji mati dari semua hasil perlakuan. Perlakuan yang paling cepat adalah perlakuan ke-6 dengan komposisi 150 gram biji jarak, 75 ml detergen dan 500 ml air. Uji pada Cacing Tanah (Lumbrecina) dan Mencit (Mus musculus) untuk menilai apakah pestisida ini aman bagi lingkungan tanah dan aman bagi Mencit yang ditunjukan dengan Cacing Tanah (Lumbrecina) dan Mencit (Mus musculus) tetap hidup.

Pestisida alami dari biji jarak ini juga memiliki keunggulan yakni harganya murah (Rp 7.000), pembuatan mudah, aman bagi mencit, aman bagi cacing tanah sebagai organisme penyubur tanah.