SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan masih tertekan agresifnya kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Rupiah pagi ini melemah 51 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp15.089 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.038 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan melemah hari ini terhadap dolar AS imbas dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

The Federal Reserve baru saja menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) lagi pada pertemuan September ini. The Fed diproyeksikan akan menaikkan suku bunga hingga di kisaran 4,25-4,5 persen pada akhir 2022.

"Pada rapat berikutnya di November, pasar masih berekspektasi bahwa bank sentral AS masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin. Ancaman inflasi di AS yang masih besar memicu ekspektasi tersebut," ujar Ariston.

Selain itu, lanjut Ariston, sentimen pasar juga terlihat negatif dengan indeks saham Asia terlihat bergerak melemah di pembukaan pagi ini.

"Ini bisa mengindikasikan bahwa pasar sedang enggan masuk ke aset berisiko hari ini," kata Ariston.
 

Halaman :