SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik Mahmud Al Haytar melakukan pertemuan dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Singapura Dr Edmund Chia di Medan, dalam rangka membahas potensi investasi di Tanah Rencong.

“Pasca-tsunami dan Mou Helsinki, Aceh terus melakukan berbagai upaya ke arah positif," katanya dalam keterangan di Banda Aceh, Jumat.

Kedatangan Wali Nanggroe Aceh itu ke Konjen Singapura di Medan juga untuk memenuhi undangan perayaaan Hari Kemerdekaan Singapura yang ke 57.

Tengku Malik Mahmud mengatakan Aceh terus berbenah agar meraih kemajuan mulai dari pembangunan ekonomi dan investasi, pendidikan, peningkatan SDM, dan sektor lainnya.

Kemudian, lanjutnya, Aceh juga membangun pondasi good and clean governance serta pondasi politik, ekonomi sesuai kekhususan dan keistimewaan yang dimiliki Aceh setelah MoU Helsinki.

“Semua itu terus kita kerjakan sampai hari ini, termasuk bagaimana mencari investasi ke Aceh," ujarnya.

Sementara itu Dr Edmund mengatakan dirinya secepat mungkin akan merencanakan kunjungan ke Aceh dalam rangka memenuhi undangan Wali Nanggroe membahas kembali soal peluang dan potensi investasi di Aceh.

“Sangat banyak peluang untuk berinvestasi, banyak juga koneksi sejarah antara kita, dan ini sangat penting, bagaimana kita dapat menjadikan ini (hubungan Aceh-Singapura) menjadi kuat,” katanya.

Menurut Edmund, Aceh memiliki potensi yang luar biasa, dimana masih banyak areal yang dapat dimanfaatkan sebagai energi hijau, ketahanan pangan, serta sektor pariwisata.

“Terpenting adalah, masyarakat di Singapura harus tahu dan mengerti bahwa Aceh luar biasa, dan terbuka bagi siapa saja yang ingin berinvestasi atau berwisata ke,” demikian Dr Edmund.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Nanggroe juga mengundang langsung Dr Edmund untuk menghadiri acara peringatan hari perdamaian Aceh (MoU Helsinki) pada 15 Agustus 2022 ini di Kota Banda Aceh.

Tags
SHARE