CARAPANDANG - Jerman dan Prancis telah memperingatkan Presiden Terpilih Amerika, Donald Trump untuk tidak merebut Greenland dengan menggunakan kekuatan militer. Kanselir Jerman, Olaf Scholz menekankan, prinsip kedaulatan wilayah harus dihormati oleh semua negara, terlepas dari besar kecil kekuatannya.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot menambahkan, Uni Eropa tidak akan membiarkan serangan terhadap perbatasannya yang berdaulat. Trump sebelumnya menyebut, Greenland merupakan wilayah yang sangat penting, untuk keamanan nasional dan ekonomi AS.

Pihak Denmark, Jerman, dan Prancis, sebagai anggota NATO, menekankan pentingnya aliansi tersebut, untuk menjaga stabilitas transatlantik. Barrot menegaskan, Eropa tidak boleh terintimidasi oleh ancaman seperti ini dan harus memperkuat posisinya.

Pernyataan kontroversial Trump dibuat dalam konferensi pers di Mar-a-Lago, Florida. Ia menolak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menguasai Greenland atau Terusan Panama, karena keduanya penting untuk keamanan ekonomi AS.

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen menegaskan, hanya penduduk Greenland yang berhak menentukan masa depan mereka. Anggota Parlemen Greenland, Kuno Fencker menekankan, kedaulatan wilayah Greenland tidak dapat dinegosiasikan.

Namun, ia membuka peluang dialog dengan AS, asalkan keputusan tetap berada di tangan rakyat Greenland. Greenland, dengan populasi 57 ribu orang dan otonomi luas, bergantung pada subsidi Denmark untuk menopang ekonominya.