CARAPANDANG - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti mengimbau para guru di Indonesia agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial (medsos). Sebab, di era digitalisasi saat ini banyak konten hanya mencari sensasi dan sekedar mengejar viral.
"Sekarang ini banyak konten yang hanya mencari sensasi untuk sesuap nasi. Yang penting viral, padahal isi kontennya belum tentu kebenarannya," kata Mu'ti, Sabtu (26/4/2025).
Belum lagi, lanjutnya, banyak juga konten yang berisi fitnah dan juga berita yang menyesatkan. Oleh sebab itu, pihaknya meminta guru untuk lebih hati-hati jika melihat konten-konten tersebut di medsos.
"Ada lagi gerakan baru no viral no justice atau kalau tidak viral tidak ada penegakan. Makanya kadang didramatisasi yang belum tentu kebenarannya," ujar Mu'ti.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati jika mencari kerja melalui jalur online. Pasalnya, banyak yang menjadi korban penipuan dan perdagangan manusia.
"Masyarakat Indonesia yang saat ini tertahan di negara Kamboja dan Myanmar itu rata-rata karena korban penipuan. Jadi harus hati-hati betul jika mencari kerja lewat jalur online," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Mu'ti menambahkan Kemendikdasmen saat ini tengah mengembangkan kurikulum deep learning atau pembelajaran yang mendalam. Kurikulum ini lebih mengedepankan pembelajaran yang mindful, meaningful dan juga joyful.