SHARE

Ilustrasi - Tenaga kEsehatan khusus COVID-19 (istimewa)

Mempercepat vaksinasi

Akselerasi vaksinasi COVID-19 masih berlangsung di berbagai daerah. Pemerintah pusat dan daerah terus berupaya mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi.

Upaya peningkatan cakupan vaksinasi, antara lain dilakukan dengan menyediakan fasilitas pelayanan vaksinasi massal, vaksinasi keliling, vaksinasi terapung, hingga vaksinasi dari rumah ke rumah.

Namun, keberhasilan program vaksinasi tidak sekadar memastikan ketersediaan vaksin dan pelayanan.

Edukasi soal vaksin ke masyarakat luas juga menjadi strategi penting untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan program vaksinasi COVID-19. Jika hal tersebut tak dilakukan, kekebalan komunitas sulit tercapai.

Seorang peserta vaksinasi di salah satu rumah sakit di Jakarta, Friska (34), mengaku awalnya enggan untuk divaksinasi. Selain takut, ribetnya syarat vaksinasi juga membuatnya mengulur-ulur keinginan divaksinasi.

Namun, ketika kasus COVID-19 meningkat pada Juli lalu, keraguannya itu memudar.

Baru pada awal September ini Friska berkesempatan mendapatkan vaksinasi. Di tempatnya melaksanakan vaksinasi, ada empat jenis vaksin yang bisa dipilih, yakni Sinovac, Astrazeneca, Moderna, dan Pfizer.

Friska mengapresiasi langkah pemerintah yang menggencarkan vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok.

Terlebih, saat ini masyarakat dapat memilih vaksin yang dirasa cocok dengan kondisi masing-masing, meskipun semua vaksin ampuh mencegah gejala berat COVID-19.

Dia berharap, masyarakat yang belum divaksinasi segera melakukannya agar tercipta kekebalan kelompok sehingga masyarakat bisa beraktivitas secara normal kembali meski tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono meminta kepada masyarakat untuk tidak memilih-milih vaksin dan menunda melakukan vaksinasi, karena vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini.

"Jika kita menunda vaksinasi kita akan terpapar virus dan dampaknya akan lebih parah," ucapnya.

Halaman :