SHARE

istimewa

Angka inflasi di Jepang terangkat oleh melemahnya mata uang yen dan kenaikan harga bahan bakar akibat perang Rusia-Ukraina.

Menteri Kesehatan Shigeyuki Goto mengatakan angka kasus baru meningkat di setiap prefektur dan sepertinya bertambah dengan cepat.

"Ada kemungkinan akan lebih tinggi karena akhir pekan tiga hari dan liburan musim panas," kata dia.

Secara terpisah, Menteri Pertanahan dan Transportasi Tetsuo Saito, yang juga mengurusi pariwisata, mengatakan saat ini bukan waktu yang pas untuk memberikan program bantuan dan subsidi bagi perjalanan domestik.

Pada akhir 2020 Jepang meluncurkan program promosi perjalanan, tetapi kemudian ditinggalkan setelah dikritik telah membantu virus corona tersebar luas.

Skema serupa diharapkan bisa dimulai tahun ini.

Kendati demikian, Jepang masih belum mempertimbangkan pembatasan apa pun terhadap pergerakan dan aktivitas masyarakat, kata Menteri Ekonomi Daishiro Yamagiwa.

Sejumlah politikus dan pejabat pemerintah Jepang terbukti positif COVID-19, termasuk kepala publisitas partai berkuasa Taro Kono dan kepala Badan Digital Karen Makishima.
 

Halaman :