SHARE

istimewa

Investasi Mengalir

Di sisi lain, investasi baru subsektor ini terus masuk. Optimisme rendah juga merupakan ekspektasi industri kayu, barang kayu, dan gabus (49,29%), sedangkan pesimisme tertinggi dan tinggi merupakan ekspektasi dari industri pakaian jadi (23,18%) dan industri tekstil (20,14%).

Menghadapi kondisi ke depan, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus berupaya melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait moratorium industri semen, serta penetrasi pasar nontradisional dengan melakukan business matching dan kerja sama internasional.

Berdasarkan data, terjadi peningkatan ekspor nonmigas ke negara Persatuan Emirat Arab (PEA) sebesar 2,73% (mtm) yang diduga pengaruh implementasi IUAE-CEPA pada 1 September 2023. Beberapa produk ekspor nonmigas Indonesia ke PEA yang meningkat di November 2023 di antaranya lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), kertas, karton dan barang daripadanya (HS 48), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87).

Target Pertumbuhan

Merujuk perkembangan yang ada, Menperin Agus Gumiwang dalam temu media akhir tahun di Bali, Kamis (28/12/2023), menyebutkan pihaknya telah mematok target pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada 2024 bisa mencapai 5,80 persen. Angka yang terbilang cukup agresif, mengingat sektor industri terus menjadi penggerak utama perekonomian nasional di tengah upaya pemulihan ekonomi dan mempercepat langkah menuju Indonesia Emas 2045.

Angka pertumbuhan 5,80 persen itu akan disumbang dari angka pertumbuhan Direktorat Jenderal Industri Agro,  sebesar 6,14 persen, Direktorat Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil 4,76 persen, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) 6,87 persen serta Direktorat Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ikma) 4,25 persen.

Selain angka pertumbuhan, Kemenperin juga menargetkan kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 17,90 persen pada 2024. Sementara itu, nilai investasi sektor industri pengolahan nonmigas ditargetkan mencapai Rp630,57 triliun dan nilai ekspor produk industri pengolahan nonmigas mencapai USD186,40 miliar.

Untuk sisi penyerapan tenaga kerja di sektor industri pengolahan nonmigas, Kemenperin menargetkan 20,33 juta orang. Besaran target tersebut didapat dari hasil review Rencana Strategis (Renstra) Kemenperin 2020-2024 dengan melihat realisasi sampai dengan 2023. Sebagaimana rilis Kemenperin, kinerja industri pengolahan nonmigas menunjukkan tren meningkat, terutama di triwulan III-2023. Subsektor industri yang pertumbuhannya meningkat pada 2023 antara lain industri barang logam, komputer, barang elektronik dan optik, industri logam dasar dan industri angkutan. dilansir indonesia.go.id

Halaman :
Tags
SHARE