SHARE

istimewa

Peran Infrastruktur

Keberadaan infrastruktur di satu daerah, masih kata Menteri Basuki, memiliki dua peran utama infrastruktur. Pertama, infrastruktur ekonomi, sebagai sarana  produksi dan penunjang pertumbuhan wilayah, seperti jalan tol, energi, dan bendungan. Kedua, infrastruktur sosial, sebagai pemenuhan layanan dasar, seperti penyediaan air minum, jalan dan jembatan gantung, perumahan, sanitasi, dan irigasi. "Infrastruktur dasar sendiri merupakan modal penting untuk mendukung infrastruktur perekonomian," katanya.

Peningkatan infrastruktur dasar di Kepulauan Talaud, jelas Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, dilakukan melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara.  Berbagai kegiatan reguler, antara lain, infrastruktur air minum, sanitasi, penataan kawasan dan pendidikan.

“Nilai investasi di Kepulauan Talaud untuk peningkatan infrastruktur air minum sebesar Rp52 miliar, kemudian infrastruktur sanitasi sebesar Rp30,2 M, penataan kawasan sebesar Rp9,7 M dan pendidikan sebesar Rp30,8 miliar. Sehingga totalnya sebesar Rp122,7 miliar,” jelas Diana.

Pada 2015 telah dilakukan pembangunan SPAM di ibu kota kecamatan (IKK), yaitu di IKK Mangarang, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Dilakukan pula pengembangan dan optimalisasi SPAM di kawasan MBR, yaitu di IKK Melonguane dan IKK Beo.

Selanjutnya pada 2016 dilakukan pembangunan SPAM Kawasan Perkotaan di IKK Mangarang dan IKK Beo Utara. Kemudian pada 2017 dilakukan pengembangan jaringan perpipaan di kawasan perkotaan di IKK Beo Utara. Dan pada 2021 dilakukan optimalisasi SPAM IKK Melonguane di Kabupaten Kepulauan Talaud.

Sementara itu, di bidang sanitasi, Kementerian PUPR pada 2021 juga telah melakukan pembangunan TPA sampah di Kepulauan Talaud. Dan pada bidang penataan kawasan, pada 2017 dilakukan peningkatan infrastruktur permukiman khusus di kawasan Pulau Marampit, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud.

“Di bidang pendidikan, dilakukan rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana sekolah pada 2020 di Alude, Musi, Bantik, dan Makatara. Dilanjutkan pada 2021, dilakukan rehabilitasi dan renovasi sekolah di Kalongan, Tarun, Rainis, Dapalan, dan Nanusa. Total anggaran yang dialokasikan pada 2020 sebesar Rp9,9 miliar dan pada 2021 sebesar Rp18,3 miliar,” tandas Diana.

Halaman :
Tags
SHARE